Julukan atau jargon
yang tujukan kepada organisasi Muhammadiyah adalah gerakan tajdid, tentu tidak
berasal dari dalam Muhammadiyah sendiri, melainkan daripada pemerhati dan
pengamat Muhammadiyah. Salah satu indikator mereka dalam pengamatan organisasi
pembaharuan menurut mereka, adalah karena organisasi Muhammadiyah ini selalu
berusaha merujuk langsung kepada Al Quran dan Al Hadist dalam memahaminya
secara konprehensif dan menyeluruh (utuh). Tetapi, belakangan ini, indikator
dan ciri tersebut sering dipermasalahkan. Oleh karena itu, predikat mujaddid[1]
yang ditujukan kepada Muhammadiyah merupakan hal yang wajib untuk dikritisi.
Pada tahun 1912 saat
Muhammadiyah didirikan atau pada tahun 1928 sejak Majlis Tarjih[2]
dibentuk, persoalan yang dihadapkan relatif sangan simpel (sederhana) dan
terlihat tidak jauh dari pemurnian aqidah dan ibadah atau dalam permasalahan
khilafiyah.[3]
Apakah makna dari
tajdid dalam Muhammadiyah dan bagaimana perkembangan dalam 1 abad pertama?
Secara umum perkembangan tajdid dalam Muhammadiyah dapat dibedakan dalam 3
fase:
- · Fase aksi rekasi
- · Fase konsepsionalitas
- · Fase rekonstruksi
Munculnya perumpamaan
TBC yang tak lain Takhayul[4],
Bid’ah[5]
dan Churafat[6]
adalah akibat dari gerakan pemurniaan/tajdid pada priode tersebut. Hasil dari
pemikiran yang disimpulkan oleh Majlis Tarjih didominasi pada upaya untuk
pemurnian dalam bidang akidah dan ibadah. Periode ini berlanjut sampai tahun
1960-an.
Pada awal tahun
1960-an sampai tahun 1990-an sudah mulai terasa bagaimana urgensinya dalam
membuat dasar dan teori untuk mengatasi masalah yang dihadapkan umat Islam yang
umumnya didominasi oleh masalah mu’amalah dunyawiyyah, baik dibidang social
budaya, politik maupun ekonomi. Panduan bertrjih dalam bentuk kaidah lajnah
tarjih telah disusun pada awal tahun 1970-an. Dalam kaidah ini dipaparkan,
bahwa tugas pokok daripada lajnah tarjih ini adalah melakukan pemurnian dalam
bidang aqidah dan ibadah serta membuat/menyusun rumusan dan tuntunan (panduan)
dalam bidang mu’amalah dunyawiyyah. Tentu kaidah ini belum sempurna dalam
mencakup metode dan konsep penyelesaian masalah secara komprehensif.[7]
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Mujaddid |
diakses 29 Oktober 2017 | dalam etimologi Islam, kata Mujaddid berasal dari
bahasa Arab yang artinya seorang pembaru atau orang yang membawa pembaharuan.
[2] https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bertarjih | diakses 30 Oktober 2017 | Tarjih atau
bertarjih adalah memilih pendapat paling kuat dalilnya diantara yang telah ada.
[3] A. Syafi’I Ma’arif,
et.al., Tajdid Muhammadiyah Untuk Pencerahan Peradaban, MT-PPI PP Muhammadiyah
bekerja sama dengan UAD Press, Yogyakarta, 2006, hal. 83
[4] https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Takhayu | diakses 30 Oktober 2017 | Ta.kha.yul adalah
sesuatu yang merupakan khayal belaka.
[5] https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Bidah | diakses 30 Oktober 2017 | Bid’ah adalah
(ibadah) perbuatan atau cara yang tidak pernah diajarkan, dicontohkan dan
dikatakan oleh Rasulullah dan sahabatnya, lalu dilakukan seolah-olah menjadi
ajaran Islam.
[6] https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Khurafat | diakses 30 Oktober 2017 | Khurafat adalah
dongeng (ajaran dan semisalnya) yang tidak masuk logika (akal); takhayul.
[7] A. Syafi’I Ma’arif,
et.al., Tajdid Muhammadiyah Untuk Pencerahan Peradaban, MT-PPI PP Muhammadiyah
bekerja sama dengan UAD Press, Yogyakarta, 2006, hal. 86 – 87.
[8] A. Syafi’I Ma’arif,
et.al., Tajdid Muhammadiyah Untuk Pencerahan Peradaban, MT-PPI PP Muhammadiyah
bekerja sama dengan UAD Press, Yogyakarta, 2006, hal. 93.
Gambar dari: www.suaramuhammadiyah.id
They set aside a share of their take, and when the "rave bank" is full, they begin dishonest in your favor to pay it back quick. Every spin is taken into account a brand-new spin, with an end result of any attainable image combination. If you realize when to carry ‘em 카지노 and when to fold ‘em, you’ve come to the proper place.
BalasHapus